Selasa, 13 Juli 2010

Juru Sambutan Satu

gigi-gigi yang terhormat sambutlah salam hangat dari kami yang teramat mayat.
kami baru saja mati terkena Trojan. Beberapa harus bersedia mati ditembak
oleh Ansav. Beberapa lagi di antara kami selamat namun harus menderita cacat.
jauh lagi ke dalam, tubuh kata hidup tanpa kepala. Tapi sungguh, karena ia
masih keluarga kita, beberapa masih dapat dikenali identitasnya. Misalnya, hasy,
oleh ahli forensik dapat dikenali sebagai harusnya. Tdk? Ah, hanya masalah
huruf vokal saja. Mungkin saja sebagai tidak . Prang, sampai saat ini masih
diduga sebagai perang. Tetapi, gigi, seluruh di antara kami, belum satu pun
mengetahui apakah kata yang satu ini cacat atau sempurna, kami terus saja
mencari tahu, terus saja kami berselisih tentang ini. Yang satu mengatakan,
“ia tidak cacat; ia tetap kursi.”. Yang satu mengatakan, “ia cacat; ia seharusnya
korupsi.”. Sampai akhir, dari 5000 kata yang cacat, dalam sambutan ini, kami
sampaikan kepada seluruh gigi, kami belum dapat memastikan, apakah ia kursi,
apakah ia korupsi. Yang pasti virus telah berhasil menjangkiti keluarga kami.

“…?”
“mayoritas kehilangan i.”

“…?”
saya lebih suka anda percaya bahwa anda tidak percaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar