tag:blogger.com,1999:blog-29010648379047102672024-03-13T10:04:06.677-07:00Juru PemasakSajakUnknownnoreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-2901064837904710267.post-45280091861705056862010-07-13T22:23:00.000-07:002010-07-13T22:24:08.746-07:00Juru Sambutan Satugigi-gigi yang terhormat sambutlah salam hangat dari kami yang teramat mayat.<br />kami baru saja mati terkena Trojan. Beberapa harus bersedia mati ditembak<br />oleh Ansav. Beberapa lagi di antara kami selamat namun harus menderita cacat.<br />jauh lagi ke dalam, tubuh kata hidup tanpa kepala. Tapi sungguh, karena ia<br />masih keluarga kita, beberapa masih dapat dikenali identitasnya. Misalnya, hasy,<br />oleh ahli forensik dapat dikenali sebagai harusnya. Tdk? Ah, hanya masalah<br />huruf vokal saja. Mungkin saja sebagai tidak . Prang, sampai saat ini masih<br />diduga sebagai perang. Tetapi, gigi, seluruh di antara kami, belum satu pun<br />mengetahui apakah kata yang satu ini cacat atau sempurna, kami terus saja<br />mencari tahu, terus saja kami berselisih tentang ini. Yang satu mengatakan,<br />“ia tidak cacat; ia tetap kursi.”. Yang satu mengatakan, “ia cacat; ia seharusnya<br />korupsi.”. Sampai akhir, dari 5000 kata yang cacat, dalam sambutan ini, kami<br />sampaikan kepada seluruh gigi, kami belum dapat memastikan, apakah ia kursi,<br />apakah ia korupsi. Yang pasti virus telah berhasil menjangkiti keluarga kami.<br /><br />“…?”<br />“mayoritas kehilangan i.”<br /><br />“…?”<br />saya lebih suka anda percaya bahwa anda tidak percaya.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2901064837904710267.post-83035550771691301452010-07-13T22:22:00.002-07:002010-07-13T22:23:17.227-07:00Juru Nasehat Satupergilah ke toilet sekarang. Aku tidak ingin kau mengidap<br />paru-paru basah. Seperti diriku. Telapak tanganku basah.<br />setiap harinya di dalam ruangan ber-AC ini, tubuh kita<br />bergerak lebih kencang sehingga sejarah yang seharusnya<br />dipilah dan diserap dengan teliti telah kacau untuk dibuat<br />pemisahan. Kau tahu tentunya ada yang tak tertuliskan<br />dalam pembicaraan ini. Sesuatu yang deras; sesuatu yang<br />tak dapat terbendung lagi; telah sepenuhnya membongkar<br />seluruh rahasia. Tetapi, sayangku, kau tak perlu kecewa.<br />kau telah terbuka.<br /><br />oky sanjayaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2901064837904710267.post-67273453774695539782010-07-13T22:22:00.001-07:002010-07-13T22:22:44.556-07:00Juru Penyapa Satudi suatu waktu, pada kilobyte yang entah berapa, kau menyapaku<br />dengan sangat hangat sehingga beberapa tafsir kita tentang website<br />tidaklah begitu konyol, agak mesum, atau agak durhaka pada kata.<br />kita seperti dua angsa macromedia flash yang kosong background<br />berenang-renang dan mengharap ada beberapa daun desain gugur<br />karena program komputer yang error. Tapi itu tidak mungkin terjadi<br />jika sebelumnya kau memang tidak membuatnya, dan mendeletnya<br />tanpa sabar. Aku tahu, kita memang mengharapkan sungai mengalir<br />di layar ini. Sungai sebenarnya. Beriak-riak karena batu. Licin karena<br />lumut. Dan pada arus yang agak dalam, kutambatkan kailku. Bersabar<br />sampai cakrawala (yang sesungguhnya hanyalah sebuah layar 14 inci)<br />tampak kemerahan di pelupuk mata. Sampai akhirnya kau off line tiba-tiba.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2901064837904710267.post-90920530835139245772010-07-13T22:21:00.002-07:002010-07-13T22:22:14.698-07:00Juru Mayat Satusiapa yang lebih tahu mayat selain mayat itu sendiri? Tuhan.<br />tuhan tidak bertugas mencabutnya. Kalau begitu malaikat.<br />malaikat pesuruh saja. Siapa yang lebih tahu mayat selain<br />mayat itu sendiri? Sudah jujur saja. Bilang saja mayat.<br /><br />oky sanjayaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2901064837904710267.post-22704795506583014282010-07-13T22:21:00.001-07:002010-07-13T22:21:44.342-07:00Berjalan di Atas Sandalbagaimana kabarmu, saudara? Hari yang menyenangkan, bukan? Kali ini mungkin<br />aku tak terburu-buru mengentri data ini. Kehidupan yang sejenak menantang<br />Abad Berlari; palu yang mulai tumbuh rambut. Tuan harap gersang, hanya dengan<br />itu aku mampu bersarang. Dan kembali gagal menggoda anak cucu Gunawan. Siapa<br />itu yang punya celana? Ya, itu, si Joko; kasus pembunuhan pertama – vonis yang tak<br />pernah tegas. Seperti titik yang tak pernah tuntas. Nah, aku nitik lagi. “Tuan-tuan<br />yang terhormat, aku kembali lagi mendarat. Sungguh, aku sangat takut turbulensi;<br />tiba-tiba moncong sandal oleng, kemudian sayap, lalu diikuti sentak pinggang. Udara<br />makin buruk saja.” Kabarku baik. Sekarang jam sebelas. Jam sekarat. Tapi kau pantas<br />untuk mendapatkan dataku secara lambat. Tiba-tiba saja aku membayangkan kau<br />orgasmaya dan melahirkan sejuta kb sperma; handuk tak ada di layar; kau terjun lalu<br />memformatnya ke dalam html. Tetapi html tak punya serat. Licin. Maka tersungkur<br />ke dalam ignore atau not responding. Refresh. Ah, aku aut membayangkanmu.<br />sejurus aku hentakkan sandal kiriku; penerbangan yang agak berbeda. Bergerak<br />melewati selangkangan; selangkangan menyapa, “awas kau toel antena. Komunikasi<br />kita terputus.” Kau akan berangkat dengan keseimbangan yang berat. Sungguh<br />gravitasi menjadi musuh yang amat sayat. Semoga tuhan memberkatiku. Sejengkal<br />di atas ketinggian dunia. Tuhan, seharusnya kau membuat dunia ini dengan gerakan<br />lambat. Oh, maaf, seharusnya aku tidak bicara dengan tuhan saat ini. Ada kamu yang<br />sedang membacaku. Baiklah, aku ganti kata-katanya. Pembaca, seharusnya kau<br />membaca ini dengan gerakan lambat. Kau akan tahu data yang seharusnya tak perlu<br />kukabarkan padamu. 42 nomor sandalku. Terbang dari jejak ke jejak. 5000 rupiah<br />harganya. Tanpa penawaran. Kau dapat membelinya dengan enter.<br /><br />oky sanjayaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2901064837904710267.post-36074654704107174552010-07-13T22:20:00.002-07:002010-07-13T22:21:10.020-07:00Juru Selamat Puisijika puisi ini telah selesai kami tuliskan<br />tak perlu kau sebut satu per satu<br />nama kami. Tak perlu kau peduli<br />bagaimana kami hidup dan bagaimana<br />kami mati. Cukup kau gauli saja<br />dengan intim. Dan kau jangan cemburu,<br />kami akan lebih muda dari dirimu.<br />bangsamu akan lebih bijaksana<br />dari undang-undangmu; dari keputusan<br />yang tak pernah selesai kau tegaskan.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2901064837904710267.post-63361099444655219372010-07-13T22:20:00.001-07:002010-07-13T22:20:37.728-07:00Juru Berangkat Kamikami yang tidak pernah berhak memiliki;<br />izinkanlah kami pergi.<br /><br />oky sanjayaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2901064837904710267.post-37688468441590532532010-07-13T22:19:00.001-07:002010-07-13T22:19:30.231-07:00Juru Timbang Satu( sigma F=0 )<br /><br />kepalaku pusing, pembaca. Aku memutuskan membeli<br />1/2 kg jeruk; akan kumakan sendiri dengan lahap.<br />kusandarkan sepeda motorku; dan bertanya:<br />"berapa hukuman yang harus kubayarkan<br />pada jerukmu, aku membutuhkannya 1/2 kg saja?"<br />lelaki tua itu tidak menggubrisku. Sepertinya<br />ia teliti sekali menimbang."6000 tahun, pak.";<br />ia tersenyum denganku. Aku balas senyum juga.<br />Sudahlah. Dan aku bayar 1000 tahun setelah parkir<br />di mana saja. <br /><br />Oky SanjayaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2901064837904710267.post-31566824070434472672010-07-13T22:18:00.001-07:002010-07-13T22:18:39.022-07:00Juru Penanya Pertamamengapa kau lari dariku? Mengapa kau ingin jauh dariku?<br /><br />mengapa pergi selalu lebih dekat denganmu?<br /><br />seandainya, masalalu, dapat kita tempuh dengan berjalan kaki saja,<br />tentu kau tahu jawabanku. Tentu.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2901064837904710267.post-64254759396088323902010-07-13T22:17:00.001-07:002010-07-13T22:17:49.124-07:00Juru Selamat Ketiga(substitusi)<br /><br />tapi, kali ini aku tidak dapat begitu lama, bermain-main<br />dalam kilobyte angka-angka. mataku tak cukup kuat<br />menahan radiasi. tapi aku tetap menunggu, kau bertanya<br />kepadaku. sesuatu itu. yang hilang saat kita pejamkan sejenak_<br />mata diambang kelelahan. Aku tahu, kau, setia untuk<br />tak mengatakan sesuatu kepadaku. Maka satu variabel saja<br />yang perlu kau cari bahwa, di antara kilobyte angka-angka itu<br />ada yang tak sempurna. tapi pasti hasilnya; kau bulatkan saja<br />sampai empat belakang koma. mungkin dia kata lain dari cinta.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2901064837904710267.post-44405286348939324732010-07-13T22:09:00.000-07:002010-07-13T22:16:56.433-07:00Juru Selamat Kedua(gravitasi)<br /><br />kau tahu, apa yang paling kutakutkan? Medan gavitasi. tapi kali ini, dia (mungkin) bisa jadi penyelamatku dari masalalu. aku bukan orang yang takut dengan ketinggian. seperti yang kau duga sebelumnya. tapi aku memang takut jatuh. semula aku percaya, jika kita tidak terpaksa sedikitpun terjun dari suatu ketinggian; pada saat itulah kita sadar; ketinggian bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti. tapi sebuah harapan. mungkin juga sebuah 'aksen' tegas betapa aku memang berjarak denganmu. ketika kau membaca blogku ini, kau harus yakin, jarak di antara kita, sesunggunya hanyalah sebuah konversi dari kilobyte ketinggian. tak sampai sepuluh meter untuk jatuh.<br /><br />Oky SanjayaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2901064837904710267.post-83139852463282560172010-07-13T22:08:00.000-07:002010-07-13T22:09:10.285-07:00Juru Selamat Pertama(Percepatan)<br />Kau, mungkin, baru saja selesai mandi. “Tidak lupa menggosok gigi. Habis mandi kutolong ibu. Membersihkan tempat tidurku. Bantal guling bau pesing” Dan aku, mungkin, baru saja menyelesaikan administrasi. “Anda harus mendaftar jika ingin masuk penjara. Jika anda ada uang, bisa kami percepat”. Anda tahu, sebelum masuk penjara saja, kami harus mengantri. Dua jam, mungkin, dari anda mandi sampai mengentri data lagi.<br /><br />Oky SanjayaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2901064837904710267.post-77996706933572765912010-07-13T22:01:00.000-07:002010-07-13T22:02:32.920-07:00Tiga Variabel yang Tak Terpisahkan(Jarak, Waktu, dan Kecepatan)<br /><br />Apa yang terjadi jika anda tidak berjarak denganku? Kita dempet, tentunya. Aku tidak perlu menemuimu. Aku tidak perlu capek, basah kuyup, mutung, haus, kusam, ancur, atau apalah …. Toh, kau, tak berjarak denganku. Tapi kenyataannya kau berjarak denganku. Mungkin pada saat kau membaca blog ini kau berada 100 meter, 1000 meter, atau 10.000 meter dari posisiku. Bisa juga, kau bersebelahan denganku, dari sebuah warung internet (warnet). Dan kita tidak saling tahu. Katanya, “ internet membuat kita tahu jarak dalam kilo byte saja.” Dunia ini bagaikan kertas yang dilipat-lipat. Dulu, kita sering mendengar kata ini: “dunia ini tak selebar daun kelor.” “ke ujung dunia akan kucari.” “Tuntutlah ilmu ke negeri cina.” Dulu sekali, kita menganggap seseorang yang jantan adalah orang yang telah pergi begitu jauh. “Tiada jarak di antara kita.” Kata seseorang.<br /><br />Toh kenyataannya kita berjarak. Mungkin pada saat kau sedang membaca blogku ini aku sedang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 20 km/jam – “woy lambat amat!” “sabar dulu, baru masukkan gigi satu. Jangan gara-gara prasangka, gigi kita malah ilang satu.” Mungkin aku sedang selamat dari kemacetan lalulintas di Bandarlampung sehingga leluasa aku menancap gas sampai 80 km/jam. Mungkin saja, ketika kau membaca blogku, aku sudah berada dalam penjara, tiga jam dari sign out blogku.<br /><br />Oky SanjayaUnknownnoreply@blogger.com0